Popular Post

Followers

Total Tayangan Halaman

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.
  • Tamako Market

    Tamako Kitashirakawa is the eldest daughter of a family which runs a mochi shop in her town's bustling Tama-ya shopping district.

  • Vividred Operation

    The story is set in a futuristic and peaceful world made possible thanks to the invention of the Manifestation Engine (示現エンジン Jigen Enjin?), which solved an energy crisis five years prior.

  • Ore no Kanojo to Osananajimi ga Shuraba Sugiru

    Eita Kidō enters high school with the aim to attend medical school. Due to his parents getting divorced and his intention to maintain his grades, he shuns anything to do with romance or love.

  • Maoyuu Maou Yuusha

    The story is set in a world embroiled by war between Humans and Demons. The Humans' greatest hero invades the Demon King's castle determined to vanquish her. However, instead of fighting back, the King proposes an alliance with the Hero.

Rahasia Keajaiban Shalat Tarawih

Posted by Unknown
Selasa, 16 Juli 2013


Anda pasti sudah mengetahui bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh kebaikan, bulan suci dan penuh rahmat, mungkin tidak ada habisnya kita bisa menyanjung tinggikan bulan Ramadhan dibanding bulan yang lainnya.
Keistimewaan bulan Ramadhan adalah diwajibkan bagi umat muslim untuk menjalankan puasa sebulan penuh, dan akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dalam hadist Rasulullah bersabda yang artinya :
Orang yang berpuasa ramadhan karena iman dan penuh keikhlasan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu “H.R Bukhari”
Dan disamping berpuasa ada satu ibadah Qiyamullail yang dimuliakan Allah SWT bagi umat muslim yaitu shalat tarawih, dalam artikel kali ini saya membahas keajaiban shalat tarawih pada tiap-tiap malamnya. Dalam hadist Rasulullah yang artinya :
Barang Siapa yang melakukan ibadah (Qiyamullail/Tarawih) dimalam bulan Ramadhan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu “H.R Bukhari”
Untuk lebih mendorong kita melaksanakan ibadah-ibadah pada siang maupun malam-malam Ramadhan seperti Qiyamullail/Tarawih, berikut saya salinkan dialog Ali bin Abi Thalib r.a bersama Rasulullah SAW dalam kitab “Durratun Sahidin” halaman 66/67 Bab 4 tentang “Fadhilah Bulan Ramadhan sebagai berikut : “Ali bin Abi Thalib r.a bertanya kepada Rasulullah SAW tentang Fadhilah shalat Tarawih, dan Rasulullah menjawab : shalat Tarawih pada :
Malam 1 : Diampunkan dosanya bersih seperti bayi yang baru dilahirkan ibunya
Malam 2 : Diampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya yang mukmin
Malam 3 : Malaikat memanggilnya dari bawah “arasy” segeralah kamu beramal segeralah kamu beramal karena ALLAH mengampuni dosa-dosanya yang terdahulu
Malam 4 : Diberi pahala sebanyak pahala membaca taurat, injil, jabur dan Al-Qur’an
Malam 5 : Diberi pahala seperti pahala di masjidil haram, masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa
Malam 6 : Seperti pahala tawaf di baitul makmur, seperti batu-batuan dan tanah liat beristighfar untuknya
Malam 7 : Seolah-olah bertemu dengan nabi Musa dan berjuang bersamanya melawan firaun dan Haman
Malam 8 : Diberi segala yang diterima nabi Ibrahim AS
Malam 9 : Seolah-olah ia beribadah yang dikerjakan nabi Muhammad SAW
Malam 10 : Allah SWT memberinya kebaikan dunia dan akhirat
Malam 11 : ia bakal meninggal dunia bersih dari segala dosa seperti baru dilahirkan dari perut ibunya
Malam 12 : Dihari kiamat wajahnya bercahaya seperti bulan purnama
Malam 13 : Kelak di hari kiamat aman dari segala azab
Malam 14 : Dibebaskan dari hisab (perhitungan) para malaikat memberikan kesaksian badah dan shalat tarawihnya
Malam 15 : Bershalawat/berdoa untuknya para malaikat penanggung arasy dan kursi
Malam 16 : Dibebaskan dari siksa neraka dan bebas pula masuk surga
Malam 17 : Diberi pahala seperti yang diterima para nabi
Malam 18 : Malaikat memanggilnya : “Ya hamba Allah” engkau dan kedua ibu bapakmu telah diridhai oleh Allah SWT
Malam 19 : Derajatnya ditinggikan di surga firdaus
Malam 20 : Diberi pahala syuhada dan shalihin
Malam 21 : Dibangun sebuah gedung nur di surga
Malam 22 : Kelak dihari kiamat aman dari bencana yang menyedihkan dan menggelisahkan
Malam 23 : Dibangun sebuah kota di surga
Malam 24 : Doa yang dipanjatkan sebanyak 24 doa dikabulkan
Malam 25 : Dibebaskan dari siksa kubur
Malam 26 : Pahala baginya ditingkatkan selama 40 tahun
Malam 27 : Melintasi shirat bagai kilat menyambar
Malam 28 : Ditinggikan derajatnya 1000 tingkat surga
Malam 29 : Diberi pahala sebanyak 1000 haji mabrur
Malam 30 : Diseru Allah SWT dengan firmannya ” Ya hambaku, silahkan makan buah-buahan surga, dan minumlah dari telaga kautsar, akulah Tuhanmu dan kamu adalah hambaku

Demikianlah dialog Ali bin Abi Thalib bersama Rasulullah SAW menguak keajaiban shalat Tarawih di tiap malamnya, semoga kita semua dapat shalat tarawih setiap malam bulan Ramadhan dan memperoleh pahala dan keajaiban-keajaiban seperti diatas. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Bullying Dalam Islam

Posted by Unknown



Bullying/ngebully merupakan tindakan kekerasan fisik, atau verbal, atau psikologis yang berjangka panjang, dilakukan oleh seseorang maupun sekelompok orang kepada orang lain dengan tujuan untuk melukai, menakuti, membuat tertekan, trauma, depresi dan tidak berdaya. Pada masyarakat kita, yang paling banyak ditemukan adalah bully melalui cara-cara verbal, baik dalam pengertian berupa omongan langsung maupun lewat sosial media seperti internet.
Keterbukaan informasi yang terjadi saat ini merupakan kondisi yang sangat mendukung orang-orang untuk 'membully' siapapun dan kejadian apapun yang merangsang minatnya untuk melakukan itu. Masyarakat gampang mengupdate berita tentang seseorang, lalu juga mudah untuk melontarkan bully yang akan dibaca orang banyak misalnya melalui facebook dan tweeter, dan seperti bola salju, bully tersebut mengundang pihak lain untuk melontarkan bully-bully berikutnya sehingga menjadi heboh.

Masalahnya, disatu sisi tindakan ‘ngebully’ bisa merusak dan menyakiti sasaran yang tidak bersalah, namun disisi lain banyak juga sasaran yang 'dibully' tersebut memang masuk akal untuk menerimanya.
Beberapa waktu lalu di tweeter akunnya S*** heboh dengan bully yang ditujukan kepada dirinya, ketika dalam mengupdate statusnya yang lagi jalan-jalan ke Amerika telah salah menyebut kota S** F***** dengan menulis ‘S** F******’.
Selebritis yang memang selalu tampil dengan gaya yang ‘terlalu percaya diri’ ini akhirnya menjadi sasaran empuk bullying yang dilakukan orang-orang lewat akun tweeternya tersebut, barangkali orang-orang memang sudah menunggu-nunggu si artis ini sekali-sekali ‘terpeleset’ agar bisa memperoleh kesempatan untuk ‘meluruskan’ gayanya yang kepedean selama ini.
Kita juga pernah dibikin heboh oleh salah seorang selebritis ABG beberapa waktu lalu yang ‘berusaha untuk menunjukkan kelasnya’ dengan tetap memelihara logat bicara ‘ala’ bule, bahkan termasuk untuk menyebut kosakata ‘kampungan’ seperti : bechek, chulun, bechak, menchruet.
Gayanya ini sempat menjadi ‘trendsetter’ anak-anak muda, tentu saja dalam konotasi ejekan, bahkan sampai dibuatkan ringtone handphone segala.

Perkembangan sarana untuk berkomunikasi membuat ‘naluri ngebully’ masyarakat kita kelihatannya tersalurkan dengan bebas, kita bisa melihat bagaimana ‘kreatifnya’ orang-orang Indonesia dalam menciptakan bully-bully baru yang menarik, seolah-olah menunjukkan bahwa 'ngebully' ini memang merupakan ‘bakat terpendam’ dan menjadi ciri khas dari masyarakat kita yang selama ini tidak tersalurkan karena tidak didukung sarana dan kondisi yang ada. Yang pasti, tindakan bullying, terutama yang bersifat verbal ini merupakan hal yang tidak bisa ditahan dan dikendalikan, karena sudah menjadi bagian dari alam demokrasi, sistem yang mendukung orang-orang untuk bebas bicara mengomentari apapun dan siapapun, apalagi sarana pendukung seperti internet bukanlah suatu alat yang bisa dengan gampang disensor.

Lalu bagaimanakah menurut ajaran Islam untuk menghadapi hal ini..? agar serangan-serangan bully tersebut tidak sampai merusak kita secara psikologis..? Yang terlebih dahulu harus diperhatikan adalah soal tindakan ‘ngebully', bahwa Al-Qur’an dan hadits banyak menasehati kita untuk tidak menyakiti orang lain, termasuk secara verbal, saya tidak perlu panjang lebar menyampaikan hal ini karena mungkin anda sudah kenyang menerimanya.

Kali ini kita lebih bagus bicara soal panduan Islam ketika kita bernasib malang sebagai pihak yang menerima serangan-serangan bully ini.
Sebenarnya sepanjang hal tersebut bukan dalam bentuk kekerasan fisik dan hanya disekitar cemooh/ejekan yang bersifat verbal, maka efeknya yang merusak atau tidak, tergantung diri kita sendiri, apakah yang melandasi niat kita ketika melakukan sesuatu.
Seandainya dasar kita berbuat adalah untuk mempesonakan manusia lain, agar orang lain kagum, untuk menarik perhatian, maka kita sangat rentan terhadap pengaruh negatif bully yang dilakukan orang.
Anda misalnya membuat update status di Facebook atau Tweeter dengan tujuan agar pembaca anda terpesona, maka ketika yang anda terima adalah gelombang bully yang dilontarkan orang, anda akan segera ‘terkapar jatuh’ dengan kepercayaan diri yang langsung lenyap. Itu sudah ‘hukum alamnya’..

Landasilah setiap perbuatan anda dengan hanya mencari ridho Allah, selalu instrospeksi diri ketika memulai suatu perbuatan, apalagi yang berkaitan dengan orang banyak, yang bisa diakses oleh masyarakat ramai, bertanyalah pada diri :”Apakah niat saya mengerjakan ini semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah atau tidak, mungkin apa yang saya lakukan ini salah dan tidak tepat sehubungan dengan keterbatasan saya sebagai manusia biasa, namun saya sama sekali tidak punya niat mau mempesonakan orang, agar mendapat ‘feedback’ dari orang lain, Tindakan yang akan saya lakukan semata-mata untuk mendapatkan ‘feedback’ dari Allah..”.
Dengan melakukan hal seperti itu, sangat tidak masuk akal kalau anda bisa terguncang dengan bully yang mungkin akan anda terima, karena tanggapan orang memang tidak masuk sesuatu yang menjadi hitung-hitungan anda. Bagaimana bisa kita terpengaruh oleh sesuatu yang memang sudah kita anggap sebagai hal yang tidak penting..? Untuk alasan logis ini, Allah menyampaikan dalam Al-Qur’an :

Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan. (Luqman: 22)

Anda tidak gampang goyang dihantam orang karena memang sedang memegang buhul tali yang kokoh. Nasehat yang praktis bukan..

Kontroversi Alien dan UFO Menurut Al-Qur’an

Posted by Unknown
Rabu, 01 Mei 2013


Harian Republika edisi Rabu (7/12) dan Jumat (9/12) memuat berita dan tulisan sangat menarik mengenai ditemukannya Bumi kedua (Bumi 2.0) yang diberi nama planet Kepler 22-b, sebuah planet yang kondisinya mirip dengan Bumi yang letaknya sejauh 600 tahun cahaya dari Bumi (satu tahun cahaya sama dengan 10 triliun km). Kalau di Bumi satu tahun 360 hari, maka di Kepler 22-b 290 hari, tetapi ukuran massanya mencapai 2,4 kali massa Bumi. Namun, bintang (Matahari) yang dikelilingi Kepler 22-b lebih kecil dan lebih dingin dengan memancarkan cahaya 25 persen lebih redup dari Matahari.

Sedangkan jarak Kepler 22-b lebih dekat 15 persen daripada jarak Bumi ke Matahari yang mencapai 150 juta km. Kepler 22-b mengitari bintangnya pada Goldilock Zona, yakni wilayah yang dapat ditinggali makhluk hidup sebagaimana Bumi terhadap Matahari. Diperkirkan planet Kepler 22-b cocok untuk ditinggali manusia jika nantinya Bumi telah penuh sesak di mana sekarang telah mencapai tujuh miliar orang.

Pertanyaannya, apakah manusia di Bumi hidup sendirian di alam semesta yang sangat luas ciptaan Allah SWT ini? Kalau jawabannya tidak, maka sesungguhnya manusia punya saudara yang hidup di planet lain yang dikenal dengan Alien, makhluk hidup angkasa luar. Planet Kepler 22-b ditemukan teleskop Kepler milik NASA dua tahun lalu, namun baru sekarang diumumkan setelah didapat kepastian kondisinya mirip Bumi yang dapat ditinggali mahluk hidup. Tidak menutup kemungkinan Alien juga hidup di Kepler 22-b atau exoplanet (planet di luar sistem tata surya Matahari) lainnya.

Sejak teleskop Kepler diluncurkan NASA pada Maret 2009 lalu, telah ditemukan 2.326 exoplanet. Dari jumlah sebanyak itu, hanya 48 planet yang masuk dalam Goldilock Zona dan hanya 10 planet yang bentuknya mirip dengan Bumi dan berputar mengelilingi Mataharinya, salah satunya Kepler 22-b.

Sebelumnya, astronom di Carnegie Institute Washington juga telah menemukan Planet Gliese 581 e dan Gliese 581 d yang disebut mempunyai tanda-tanda kehidupan yang mirip dengan Bumi. Planet itu berada pada jarak 20 tahun cahaya dari Bumi dan terletak di rasi bintang Libra. Sebuah penemuan yang luar biasa dan pertanda baik adanya sebuah planet yang memiliki sifat habitable (kemungkinan bisa didiami makhluk hidup).

Sementara itu pada Februari lalu, seorang astronom Prancis juga mengumumkan telah menemukan sebuah planet yang lebih kecil yang kemudian diberi nama CoRo-Exo-7b, yang diperkirakan memiliki massa 1,7 massa Bumi, mengintari sebuah orbit bintang dan disebut memiliki ciri-ciri seperti Gliese 581 e. Penemuan planet Gliese 581 d dan Gliese 581 e pada sistem Tata Surya Gliese dan penemuan planet CoRo-Exo-7b oleh para astronom Prancis, memperkuat keyakinan adanya sistem kehidupan di luar Bumi.

Penemuan tersebut semakin menguatkan adanya sistem kehidupan di luar Bumi dengan kondisi yang mirip kehidupan di Bumi seperti keberadaan air dan oksigen serta mahluk hidup. Beberapa planet tersebut hanya sedikit lebih besar daripada Bumi. Sementara, saat ini telah ditemukan lebih dari 2.326 exoplanet di alam semesta dan akan terus bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu.

Dari jumlah sebanyak itu, seperlima planet berasal dari 30 sistem tata surya yang berbeda-beda pada Galaksi Milky Way (Bima Sakti) di mana sistem tata surya Matahari dengan delapan planetnya termasuk Bumi berada di dalamnya, sementara lainnya berada pada Galaksi Andromeda, tetangga Galaksi Milky Way yang berjarak 1,5 juta tahun cahaya dari Bumi.

Keberadaan alien

Kitab Suci Alquran yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril 15 abad lalu di Jazirah Arab secara menakjubkan telah menyebutkan adanya mahluk hidup di luar angkasa yang dinamakan dabbah, seperti disebutkan dalam Surat as-Syura’ ayat 29 dan Surat an-Nahl ayat 49. Dalam bahasa Arab, dabbah memiliki makna makhluk hidup yang memiliki jasad kasar, baik jantan maupun betina, baik berakal maupun tidak berakal. Sehingga, makhluk hidup seperti manusia, Alien, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan dapat digolongkan sebagai dabbah. Sedangkan makhluk halus seperti jin dan setan bukan termasuk dabbah.

“Dan, sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit-langit dan Bumi dan apa yang ditebarkannya pada keduanya dari makhluk melata (dabbah) dan Dia berkuasa mengumpulkannya apabila dikehendaki-Nya”. (Alquran, surat as-Syura’ [42]: 29). “Dan, kepada Allah bersujud apa yang ada di langit-langit dan Bumi daripada makhluk melata (dabbah) dan malaikat-malaikat, sedang mereka tidak takabbur (arogan)” (Alquran, surat an-Nahl [16]: 49).

Ayat Alquran pada surat as-Syura’ ayat 29 dan surat an-Nahl ayat 49 di atas menantang para astronom untuk menemukan adanya mahluk hidup di luar Bumi yang hingga sekarang belum pernah diketahui keberadaannya. Adanya UFO yang sering mampir ke Bumi, meski saat ini belum berhasil melakukan kontak langsung secara fisik dengan manusia, namun ada juga yang mengaku telah melakukan kontak fisik dengan alien, minimal mengindikasikan adanya mahluk hidup berperadaban modern di luar Bumi.

Tidak menutup kemungkinan ilmu dan kebudayaan mereka jauh lebih maju daripada umat manusia. Terbukti mereka sudah mampu mencapai Bumi, sementara teknologi luar angkasa umat manusia di Bumi belum mampu mencapai exoplanet di mana mereka tinggal yang jauhnya tahunan cahaya dari Bumi.

Namun yang jelas, sekarang tinggal menunggu waktu apakah ratusan tahun bahkan ribuan tahun mendatang pada abad milenium ketiga atau keempat, umat manusia di Bumi akan mampu melakukan perjalanan atau wisata ke luar angkasa sehingga melampaui sistem tata surya Matahari yang saat ini memiliki delapan planet termasuk Bumi.

Dengan demikian diharapkan nantinya umat manusia di Bumi dapat melakukan kontak langsung secara fisik dengan alien yang tinggal di exoplanet, sebagaimana disebutkan dalam ayat Alquran di atas. Sehingga, nantinya akan terjadi hubungan persahabatan yang disertai dengan ilmu teknologi dan kebudayaan antara umat manusia di Bumi dengan alien di exoplanet. Penemuan Planet Kepler 22-b, Gliese 581 d, Gliese 581 e, CoRo-Exo-7b, dan exoplanet lainnya yang mirip dengan Bumi serta keberadaan Alien semakin membuktikan kemukjizatan dan kebenaran Kitab Suci Alquran.

Sumber

Seni Budaya Bandung

Posted by Unknown
Rabu, 03 April 2013


Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.

Barongsai
Seni ini merupakan gabungan seni tradisional Cina yakni guntaw dan penca pada seni tradisional Sunda. Dalam perkembangannya seni ini lebih dikenal sebagai seni barongsai, terdiri atas materi seni pencak silat Sunda dan seni bela diri Cina serta diselaraskan dengan seni barong yang saat itu (hingga sekitar tahun 1942) popular di daerah yang kerap dipergelarkan pada acara selamatan kariaan (khitanan).

Benjang
Benjang adalah jenis kesenian tradisional Tatar Sunda, yang hidup dan berkembang di sekitar Kecamatan Ujungberung, Kabupaten Bandung hingga kini. Dalam pertunjukannya, selain mempertontonkan ibingan (tarian) yang mirip dengan gerak pencak silat, juga dipertunjukkan gerak-gerak perkelahian yang mirip gulat.

Calung
Pada awalnya seni calung bukanlah pertunjukan yang kerap tersaksikan sekarang ini, melainkan sebentuk perangkat waditra yang terbuat dari ruas bambu yang dipasang pada sisi kiri dan sisi kanan. Ujung yang satu diikat pada sebuah tiang, sedangkan ujung lainnya diikat pada tubuh si penabuh calung.

Celempungan
Seni ini terdiri atas kecapi salendro, rebab, kendang, serta goong. Instrumen ini dibutuhkan untuk mengiringi seorang juru kawih; kadang-kadang dalam pertunjukannya cukup hanya sebuah pertunjukan instrumentalia saja. Lagu-lagunya bisa lagu klasik salendro seumpama bayu-bayu, kulu-kulu bem, sanga, banjaran, gendu, bisa pula lagu-lagu hasil reka cipta baru.

Cianjuran
Tembang Sunda Cianjuran adalah satu seni tembang Sunda yang terdapat di Jawa Barat di samping seni tembang Cigawiran, Ciawian, kakawihan barudak, nadoman, atau kawuh urang lembur. Seni ini didukung oleh alat musik kecapi indung (kacapi parahu), kacapirincik, suling, rebab, dan dibawakan oleh juru tembang.

Degung
Seni Degung adalah suatu seni karawitan Sunda yang menggunakan perangkat gamelan berlaras degung (lebih umum berlaras pelog). Pada umumnya gamelan ini terdiri atas saron, panerus, bonang, jengglong, gong, kendang, goong, serta suling.

Kacapian
Seni kacapian adalah seni kawih Sunda yang menggunakan alat musik kacapi siter, suling, kendang, dan goong. Kadang-kadang menggunakan waditra rebab jika diperlukan. Bahkan, seni ini sangat potensial ketika harus diiringi hanya dengan sebuah alat kecapi siter saja.

Kasidahan
Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, dimana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan yang hampir menyerupai irama-irama Timur Tengah dengan diiringi rebana, yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat dalam bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian tengahnya kemudian di tempat yang dilobangi itu di tempel kulit binatang yang telah dibersihkan bulu-bulunya.

Pencak Silat
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Nusantara. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran suku bangsa Melayu Nusantara.

Reog
Kesenian ini menitikb beratkan terhadap harmonisasi alat musik perkusi yakno dog-dog dengan hiburan. Pemainnya terdiri atas empat hingga enam orang, atau disesuaikan dengan kebutuhan. Di masyarakat, kesenian reog cenderung dipentaskan dalam pesta khitanan, pernikahan, dan pesta perayaan kampong atau institusi.

Saung Angklung Udjo
Saung Angklung Udjo (SAU) adalah suatu tempat workshop kebudayaan, yang merupakan tempat pertunjukan, pusat kerajinan tangan dari bambu, dan workshop instrumen musik dari bambu. Selain itu, SAU mempunyai tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar untuk memelihara kebudayaan Sunda dan khususnya angklung. Didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena dan istrinya Uum Sumiati, dengan maksud untuk melestarikan dan memelihara seni dan kebudayaan tradisional Sunda. Berlokasi di Jln. Padasuka 118, Bandung Timur Jawa Barat Indonesia.

Wayang Golek
Seni Wayang Golek adalah bentuk pertunjukan boneka kayu dengan ukiran berkarakter Sunda. Pertunjukan ini biasanya dilakukan malam hari mulai pukul 22.00 hingga dini hari atau sekitar pukul 04.00, mengambil cerita dari evos Ramayana karya Valmiki atau Mahabrata karya Vyasa. Kesenian ini kerap dipergelarkan dalam rangka perayaan khitanan atau perkawinan. Pada perkembangannya, pertunjukan wayang golek ini pun kerap dipentaskan untuk event peresmian sebuah gedung atau institusi atau dalam event ulang tahun sebuah institusi.
Tag :


Sejarah Bandung Purba dan Danau Bandung berdasarkam penelitian ditenggarai ditemukannya bukti-bukti alam terbentuknya daratan Bandung purba yang sangat berharga. Di antaranya kars (batu kapur) di Citatah, Padalarang, Kab. Bandung, sebagai bukti daerah itu pada zaman miosen awal (23 – 17 juta tahun lalu) pantai utara (pantura) ada di sana. Kini kawasan itu dikenal antara lain dengan Karangpanganten, Karanghawu, Pasir (Bukit Pabeasan), dll. “Bukti alam purba di Bandung bagian barat itu cukup lengkap, termasuk peninggalan Danau Bandung purba,” ujar T. Bachtiar, anggota Masyarakat Geografi Indonesia (MGI). T. Bachtiar mengeluarkan buku Bandung Purba (Lindungi Pusaka Bumi Bandung), di Sekretariat Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB), Jln. Pajajaran 128, Kota Bandung. 

Bandung kota dan sekitarnya, pada masa lampau merupakan danau yang dikenal dengan Danau Bandung. Keadaan yang sekarang terlihat merupakan pedataran yang biasa disebut dengan istilah “Cekungan Bandung” (Bandung Basin). Daerah sekitar cekungan tersebut, diperkirakan dahulu merupakan tepian danau sehingga banyak diperoleh sisa-sisa aktivitas manusia masa lampau (Koesoemadinata, 2001).
Van Bemmelen, 1935, meneliti sejarah geologi Bandung. Pengamatan dilakukan terhadap singkapan batuan dan bentuk morfologi dari gunung api-gunung api di sekitar Bandung. Penelitian yang dilakukan berhasil mengetahui bahwa danau Bandung terbentuk karena pembendungan Sungai Citarum purba. Pembendungan ini disebabkan oleh pengaliran debu gunung api masal dari letusan dasyat Gunung Tangkuban Parahu yang didahului oleh runtuhnya Gunung Sunda Purba di sebelah baratlaut Bandung dan pembentukan kaldera di mana di dalamnya Gunung Tangkuban Parahu tumbuh. Van Bemmelen secara rinci menjelaskan, sejarah geologi Bandung dimulai pada zaman Miosen (sekitar 20 juta tahun yang lalu). Saat itu daerah Bandung utara merupakan laut, terbukti dengan banyaknya fosil koral yang membentuk terumbu karang sepanjang punggungan bukit Rajamandala. Kondisi sekarang, terumbu tersebut menjadi batukapur dan ditambang sebagai marmer yang berpolakan fauna purba.

Bukit pegunungan api diyakini masih berada di daerah sekitar Pegunungan Selatan Jawa. Sekitar 14 juta sampai 2 juta tahun yang lalu, laut diangkat secara tektonik dan menjadi daerah pegunungan yang kemudian 4 juta tahun yang lalu dilanda dengan aktivitas gunung api yang menghasilkan bukit-bukit yang menjurus utara selatan antara Bandung dan Cimahi, antara lain Pasir Selacau. Pada 2 juta tahun yang lalu aktivitas volkanik ini bergeser ke utara dan membentuk gunung api purba yang dinamai Gunung Sunda, yang diperkirakan mencapai ketinggian sekitar 3000 m di atas permukaaan air laut. Sisa gunung purba raksasa ini sekarang adalah punggung bukit.


Sekitar Situ Lembang (salah satu kerucut sampingan sekarang disebut Gunung Sunda) dan Gunung Burangrang diyakini sebagai salah satu kerucut sampingan dari Gunung Sunda Purba ini. Sisa lain dari lereng Gunung Sunda Purba ini terdapat di sebelah utara Bandung, khususnya sebelah timur Sungai Cikapundung sampai Gunung Malangyang, yang oleh van Bemmelen (1935, 1949) disebut sebagai Blok Pulasari. Pada lereng ini terutama ditemukan situs-situs artefak ini, yang diteliti lebih lanjut oleh Rothpletz pada zaman Jepang dan pendudukan Belanda di Masa Perang Kemerdekaaan. Sisa lain dari Gunung Sunda Purba ini adalah Bukit Putri di sebelah timur laut Lembang (Koesoemadinata, 2001).

Gunung Sunda Purba itu kemudian runtuh, dan membentuk suatu kaldera (kawah besar yang berukuran 5-10 km) yang ditengahnya lahir Gunung Tangkuban Parahu, yang disebutnya dari Erupsi A dari Tangkuban Parahu, bersamaan pula dengan terjadinya patahan Lembang sampai Gunung Malangyang, dan memisahkan dataran tinggi Lembang dari dataran tinggi Bandung. Kejadian ini diperkirakan van Bemmelen (1949) terjadi sekitar 11.000 tahun yang lalu.

Suatu erupsi cataclysmic kedua terjadi sekitar 6000 tahun yang lalu berupa suatu banjir abu panas yang melanda bagian utara Bandung (lereng Gunung Sunda Purba) sebelah barat Sungai Cikapundung samapai sekitar Padalarang di mana Sungai Citarum Purba mengalir ke luar dataran tinggi Bandung. Banjir abu volkanik ini menyebabkan terbendungnya Sungai Citarum Purba, dan terbentuklah Danau Bandung.


Tahun 90-an, Dam dan Suparan (1992) dari Direktorat Tata Lingkungan Departemen Pertambangan mengungkapkan sejarah geologi dataran tinggi Bandung. Penelitian ini menggunakan teknologi canggih seperti metoda penanggalan pentarikhan radiometri dengan isotop C-14 dan metode U/Th disequilibirum. Dam melakukan pengamatan terhadap perlapisan endapan sedimen Danau Bandung dari 2 lubang bor masing-masing sedalam 60 m di Bojongsoang dan sedalam 104 m di Sukamanah; melakukan pentarikhan dengan metoda isotop C-14 dan 1 metoda U/Th disequilibirum; dan pengamatan singkap dan bentuk morfologi di sekitar Bandung. Berbeda dengan Sunardi (1997) yang mendasarkan penelitiannnya atas pengamatan paleomagnetisme dan pentarikhan radiometri dengan metode K-Ar.
Simpulan penting adalah bahwa pentarikhan kejadian-kejadian ini jauh lebih tua daripada diperkirakan oleh van Bemmelen (1949), kecuali periode pembentukan Gunung Sunda Purba serta kejadian-kejadian sebelumnya. Keberadaan danau purba Bandung dapat dipastikan, bahkan turun naiknya muka air danau, pergantian iklim serta jenis floranya dapat direkam lebih baik (van der Krass dan Dam, 1994).

Hasil yang diperoleh, pembentukan danau Bandung bukan disebabkan oleh suatu peristiwa ledakan Gunung Sunda atau Tangkuban Parahu, tetapi mungkin karena penurunan tektonik dan peristiwa denudasi dan terjadi pada 125 KA (kilo-annum/ribu tahun) yang lalu (Dam et al, 1996).
Keberadaan Gunung Sunda Purba dipastikan antara 2 juta sampai 100 juta tahun yang lalu berdasarkan pentarikhan batuan beku aliran lava, antara lain di Batunyusun timur laut Dago Pakar di Pulasari Schol (1200 juta tahun), Batugantung Lembang 506 kA (ribu tahun) dan di Maribaya (182 dan 222 kA). Memang suatu erupsi besar kataklismik (cataclysmic) terjadi pada 105 ribu tahun yang lalu, berupa erupsi Plinian yang menghasilkan aliran besar dari debu panas yang melanda bagian baratlaut Bandung dan membentuk penghalang topografi yang baru di Padalarang, yang mempertajam pembentukan danau Bandung. Erupsi besar ini diikuti dengan pembentukan kaldera atau runtuhnya Gunung Sunda yang diikuti lahirnya Gunung Tangkuban Parahu beberapa ratus atau ribu kemudian, yang menghasilkan aliran lava di Curug Panganten 62 ribu tahun yang lalu, sedangkan sedimentasi di danau Bandung berjalan terus.
Suatu ledakan gunung api cataclysmic kedua terjadi antara 55 dan 50 ribu tahun yang lalu, juga berupa erupsi Plinian dan melanda Bandung barat laut, sedangkan aliran-aliran lava di Curug Dago dan Kasomalang (Subang), terjadi masing-masing 41 dan 39 ribu tahun yang lalu. Sementara itu, sedimentasi di Danau Bandung berjalan terus, antara lain pembentukan suatu kipas delta purba yang kini ditempati oleh Kota Bandung pada permukaan danau tertinggi. Akhir dari Danau Bandung pun dapat ditentukan pentarikhannya yaitu 16 ribu tahun yang lalu.
Tag :

- Copyright © 2013 Kinnosuke Chikamatsu - Fansuber Otaku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -